[TOULOUSE] Garuda Indonesia menargetkan, pada 2015 mengoperasikan 219 pesawat rata-rata berusia lima tahun sekaligus menempatkan maskapai penerbangan milik negara Indonesia sebagai “the youngest fleet in the world”. Tambahan pesawat antara lain datang dari Airbus.
“Kami akan kombinasikan dua jenis pesawat, Airbus dan Boeing,” kata Emirsyah Satar, dirut PT Garuda Indonesia Tbk saat meninjau pabrik Airbus di Toulouse, Rabu (25/9) seperti dilaporkan wartawan SP, Primus Dorimulu.
Sejumlah pemimpin redaksi media massa Indonesia ikut menyaksikan penyerahan pesawat Airbus A330-300 ketujuh kepada Garuda di pabrik Airbus Industrie di Toulouse, Prancis, Kamis (26/9). Pesawat baru ini akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas dan mengembangkan rute serta jaringan internasional Garuda ke wilayah Asia, Timur Tengah, dan Pasifik. Peremajaan pesawat merupakan bagian dari strategi Garuda menjadi global player dan maskapai penerbangan papan atas dunia.
Pesawat baru A330-300 sekitar US$ 160 juta. Garuda membeli lewat perusahaan leasing Belanda, AerCap, dengan biaya sewa sekitar US$ 200.000-300.000 per bulan. Selain tujuh pesawat milik sendiri, Garuda mengoperasikan pesawat leasing dengan alasan efisiensi. Pesawat ini memiliki daya angkut 330-430 penumpang.
Dengan hadirnya pesawat A330-300 yang ketujuh, total jenis pesawat Airbus serumpun, tipe A330, mencapai 17 unit. Pada 2015, Garuda menargetkan jumlah pesawat 219, termasuk 25 ATR Prancis dan 50 pesawat yang dioperasikan Citilink. Saat ini, Citilink mengoperasikan sekitar 20 pesawat Airbus.
Dari 106 pesawat yang kini dioperasikan Garuda, sekitar tiga unit Boeing 777-300, sekitar 17 unit Airbus A330-200/300, dua unit Boeing 747-800, 59 unit Boeing 737-800, sembilan unit Bombardier CRJ 1000, dan dua unit Turboprop ATR. Penambahan pesawat baru Garuda dilakukan bertahap.
Airbus dan Boeing menjadi pilihan utama untuk penerbangan jarak menengah dan panjang. “Tahun lalu 20 unit dan tahun ini 24,” kata Emirsyah.
Pasar angkutan udara di Indonesia bertumbuh pesat seiring dengan lonjakan kelas menengah baru dan kenaikan pendapatan kaum menengah atas. Pembelian A330-300 akan memperkokoh bisnis penerbangan Garuda. Untuk jarak jauh, Garuda mengoperasikan Boeing 777-300 yang lengkap dengan fasilitas WiFi, untuk jarak menengah ada Airbus A330-200/300, dan jarak pendek ada Boeing 737-800. Sedangkan untuk remote area ada Bombardier CRJ 1000 dan ATR.
Dari target 24 pesawat yang didatangkan tahun ini, Garuda Indonesia sudah mendatangkan 20 unit pesawat baru. Perusahaan ini menganggarkan dana sekitar US$ 2,25 miliar atau Rp 21,4 triliun untuk menambah 24 pesawat tahun ini. Pesawat-pesawat tersebut terdiri atas empat unit Boeing 777-300 ER, tiga unit Airbus A330 (dua unit A330-200 dan satu unit A330-300), 10 unit Boeing 737-800 NG, dan tujuh Bombardier CRJ.
Airbus memproduksi sekitar 25 pesawat setahun dan tahun ini sekitar 30. Lama pembuatan satu pesawat sekitar 3-4 minggu. Airbus adalah perusahaan global. Mesin diproduksi Engine Alliance, Amerika Serikat (AS), dan Rolls Royce, Inggris. Sayap dan asembling di Toulouse.
Sejumlah komponen diproduksi di sejumlah negara, antara lain RRT.
Dikenal sebagai kota bersejarah, Toulouse adalah kota keempat terbesar di Prancis yang juga menjadi kota pariwisata, pusat berbagai industry Prancis, dan secara khusus pusat industri kedirgantaraan dan angkasa di Eropa. Di kota ini, antara lain, terdapat pabrik pesawat Airbus dan ATR, perusahaan satelit dan angkasa luar Galileo, SPOT, Astrium, serta Thales Alinea Space.
Di kota ini pula terdapat sekolah penerbangan terkemuka di Prancis dengan jumlah mahasiswa lebih dari 110.000 atau kedua terbesar di Prancis setelah Paris. Toulouse identik dengan Airbus, karena di kota berpenduduk 440.000 jiwa ini terdapat pusat dan fasilitas perakitan Airbus A320, A340, dan A380.
“Kami akan kombinasikan dua jenis pesawat, Airbus dan Boeing,” kata Emirsyah Satar, dirut PT Garuda Indonesia Tbk saat meninjau pabrik Airbus di Toulouse, Rabu (25/9) seperti dilaporkan wartawan SP, Primus Dorimulu.
Sejumlah pemimpin redaksi media massa Indonesia ikut menyaksikan penyerahan pesawat Airbus A330-300 ketujuh kepada Garuda di pabrik Airbus Industrie di Toulouse, Prancis, Kamis (26/9). Pesawat baru ini akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas dan mengembangkan rute serta jaringan internasional Garuda ke wilayah Asia, Timur Tengah, dan Pasifik. Peremajaan pesawat merupakan bagian dari strategi Garuda menjadi global player dan maskapai penerbangan papan atas dunia.
Pesawat baru A330-300 sekitar US$ 160 juta. Garuda membeli lewat perusahaan leasing Belanda, AerCap, dengan biaya sewa sekitar US$ 200.000-300.000 per bulan. Selain tujuh pesawat milik sendiri, Garuda mengoperasikan pesawat leasing dengan alasan efisiensi. Pesawat ini memiliki daya angkut 330-430 penumpang.
Dengan hadirnya pesawat A330-300 yang ketujuh, total jenis pesawat Airbus serumpun, tipe A330, mencapai 17 unit. Pada 2015, Garuda menargetkan jumlah pesawat 219, termasuk 25 ATR Prancis dan 50 pesawat yang dioperasikan Citilink. Saat ini, Citilink mengoperasikan sekitar 20 pesawat Airbus.
Dari 106 pesawat yang kini dioperasikan Garuda, sekitar tiga unit Boeing 777-300, sekitar 17 unit Airbus A330-200/300, dua unit Boeing 747-800, 59 unit Boeing 737-800, sembilan unit Bombardier CRJ 1000, dan dua unit Turboprop ATR. Penambahan pesawat baru Garuda dilakukan bertahap.
Airbus dan Boeing menjadi pilihan utama untuk penerbangan jarak menengah dan panjang. “Tahun lalu 20 unit dan tahun ini 24,” kata Emirsyah.
Pasar angkutan udara di Indonesia bertumbuh pesat seiring dengan lonjakan kelas menengah baru dan kenaikan pendapatan kaum menengah atas. Pembelian A330-300 akan memperkokoh bisnis penerbangan Garuda. Untuk jarak jauh, Garuda mengoperasikan Boeing 777-300 yang lengkap dengan fasilitas WiFi, untuk jarak menengah ada Airbus A330-200/300, dan jarak pendek ada Boeing 737-800. Sedangkan untuk remote area ada Bombardier CRJ 1000 dan ATR.
Dari target 24 pesawat yang didatangkan tahun ini, Garuda Indonesia sudah mendatangkan 20 unit pesawat baru. Perusahaan ini menganggarkan dana sekitar US$ 2,25 miliar atau Rp 21,4 triliun untuk menambah 24 pesawat tahun ini. Pesawat-pesawat tersebut terdiri atas empat unit Boeing 777-300 ER, tiga unit Airbus A330 (dua unit A330-200 dan satu unit A330-300), 10 unit Boeing 737-800 NG, dan tujuh Bombardier CRJ.
Airbus memproduksi sekitar 25 pesawat setahun dan tahun ini sekitar 30. Lama pembuatan satu pesawat sekitar 3-4 minggu. Airbus adalah perusahaan global. Mesin diproduksi Engine Alliance, Amerika Serikat (AS), dan Rolls Royce, Inggris. Sayap dan asembling di Toulouse.
Sejumlah komponen diproduksi di sejumlah negara, antara lain RRT.
Dikenal sebagai kota bersejarah, Toulouse adalah kota keempat terbesar di Prancis yang juga menjadi kota pariwisata, pusat berbagai industry Prancis, dan secara khusus pusat industri kedirgantaraan dan angkasa di Eropa. Di kota ini, antara lain, terdapat pabrik pesawat Airbus dan ATR, perusahaan satelit dan angkasa luar Galileo, SPOT, Astrium, serta Thales Alinea Space.
Di kota ini pula terdapat sekolah penerbangan terkemuka di Prancis dengan jumlah mahasiswa lebih dari 110.000 atau kedua terbesar di Prancis setelah Paris. Toulouse identik dengan Airbus, karena di kota berpenduduk 440.000 jiwa ini terdapat pusat dan fasilitas perakitan Airbus A320, A340, dan A380.






0 komentar:
Posting Komentar